Kadang media seperti kehilangan arah dalam memberitakan informasi penting kepada publik. Saking tidak mau kalah dengan media sosial, media massa arus utama pun ikut-ikutan memberitakan hal-hal yang tidak penting alias remeh-temeh.
Seperti pelembab bibir Wakil Gubernur Sandiaga Uno, misalnya.
Entah sial atau memang sengaja ingin diekspos, sejumlah media merekam apa yang mereka sebut "kejadian menarik" di tengah-tengah sesi wawancara antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sejumlah jurnalis, saat Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga baru selesai menghadiri kunjungan kerja di Britama Arena Sports Mall, Selasa, 12 Desember 2017 lalu.
Diberitakan, Sandiaga yang sejak awal berdiri di samping kanan Anies dan turut mendengar pertanyaan wartawan, tiba-tiba mengangkat sesuatu dengan tangannya. Sesuatu yang dipegang Sandiaga itu ternyata pelembab bibir (lipbalm) atau lipgloss kemasan warna putih. Dengan santainya Sandiaga memoles pelembab ke bibirnya, meski di depannya terdapat banyak mata kamera.
[irp posts="698" name="Sandiaga Uno Makin Menonjol Karena Sudah Tak Sendirian Lagi"]
Seorang jurnalis yang berdiri dekat Sandiaga iseng berkomentar, "Kering ya bibirnya." Sandiaga pun mengangguk pertanda mengiyakan komentar si jurnalis tersebut. Ketika wawancara usai, Sandiaga langsung menuju kendaraan tanpa bisa melayani pertanyaan para awak media lagi.
Awak media tentu tidak bisa bertanya apa merek pelembab bibir yang digunakannya itu.
Tidak substantif memang mempertanyakan mengapa orang sekaliber Sandiaga menggunakan pelembab bibir, toh barang itu bukan monopoli kaum hawa.
Menjadi sorotan dan menjadi berita karena Sandiaga menggunakan pelembab bibir itu saat disorot beragam kamera, yang dalam beberapa saat kemudian gambarnya akan tersebar luas ke seluruh penjuru dunia.
Kalau saja Sandiaga pria biasa dan bukan pejabat publik, mungkin saja media tidak berminat memberitakannya. Buat apa coba? Namun karena Sandiaga termasuk prominent person dan dalam ilmu jurnalistik manusia macam begini masuk kriteria punya "nilai berita" (news value), maka jadilah dia berita.
Bukan berita penting terkait hajat-hidup orang banyak, mungkin lebih ke sisi menarik dan unik alias tidak biasa.
Sebagai pengusaha sukses yang berpenampilan metropolis, Sandiaga tercatat sering punya cara dan gaya sendiri. Saat baru dilantik menjadi wakil gubernur, misalnya, Sandiaga sempat mencari-cari gaya berpakaian yang pas dengan menggunakan pakaian dinas.
[caption id="attachment_5820" align="alignleft" width="480"] Sandiaga Uno (Foto: Youtube)[/caption]
Publik juga masih ingat gaya Sandiaga dengan pakain dinasnya menunjukkan gaya jurus bangau dalam silat Shaolin; dua tangan terangkat dengan ujung jari tertekuk dan berdiri di atas satu kaki!
Demikian pula dengan sepatunya. Sandiaga pernah menggunakan sepatu kets saat memakai pakaian dinas. Sepatu kets itu bermerk 910 edisi "Sandi Uno", sepatu yang memang selalu dikenakan Sandi jauh sebelum dilantik menjadi wkil gubernur.
Di luar dugaan, tadinya sekadar kombinasi dengan maksud mencari varian baru biar tidak bosan, tetapi ternyata penggunaan sepatu kets dengan seragam dinas resmi itu melanggar peraturan gubernur. Menjadi tidak melanggar jika Sandiaga membujuk Anies untuk menghapus peraturan gubernur itu.
[irp posts="276" name="Sandiaga Uno Yang Kesulitan Mencari Jodoh""]
Alhasil, sesuai peraturan gubernur yang belum sempat dihapus itu, Sandiaga harus menggunakan sepatu pantofel warna hitam. Sandiaga sampai membuat sayembara membuat sepatu pantofel hitam yang nyaman buat dia pakai. Namun sampai saat ini proses sayembara seperti iklan mobil, nyaris tak terdengar lagi.
lagi, soal ikat pinggang. Sandiaga mengaku seumur-umur tidak pernah menggunakan ikat pinggang. Mungkin biar praktis kalau sedang urusan ke belakang. Solusi yang dicarinya sendiri adalah memilih untuk mengeluarkan baju dinas berwarna putihnya dari celana. Dengan begitu dia tidak perlu menggunakan ikat pinggang, sebagaimana kebiasaannya.
Sandiaga selamat, mengeluarkan baju dari celana tidak termaktub dalam peraturan gubernur.
Tetapi kali ini pelembab bibir yang transparan itu menjadi berita lagi karena Sandiaga menggunakannya saat sedang disorot kamera. Berita yang sangat tidak penting.
Mungkin baru menjadi berita kalau yang digunakan Sandiaga itu pewarna bibir berwarna merah menyala alias lipstick. Ini baru berita genting!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews