Jokowi Harus Minta Maaf pada Ustad Abdul Somad

Selasa, 12 Desember 2017 | 14:22 WIB
0
642
Jokowi Harus Minta Maaf pada Ustad Abdul Somad

Gencarnya aneka kriminalisasi, persekusi dan perlakuan semena-mena kepada para tokoh dan sejumlah elemen Islam kian memicu kemarahan umat.

Andai para ulama, ustad dan aktivis masjid tidak giat mengoreksi bobroknya rezim Jokowi, mereka tidak bakal diperlakukan secara keji. Itu intinya!

Wajar bila muncul persepsi rezim Jokowi makin represif dan kehilangan akal sehat. Tegasnya diduga terlibat menjadi aktor utama di balik gerakan anti Islam.

Merujuk pada rangkaian peristiwa penistaan terhadap tokoh-tokoh Islam, tampak begitu jelas korbannya adalah mereka yang bersuara kritis terhadap penguasa.

Mulai dari kasus kriminalisasi Habib Rizieq, pembubaran HTI hingga tindakan persekusi terhadap ustad Abdul Somad, membuat sorotan umat tertuju pada rezim Jokowi.

Terlebih, lakon Jokowi terlihat makin sempurna berperan sebagai petugas partai. Sehingga sikap negarawannya nyaris pudar dan bertindak semaunya.

[irp posts="5601" name="Jusuf Kalla Tahu Luhut dan Jokowi Bakal Khianati Titiek Soeharto"]

Jika kekuasaan negara telah dikendalikan oleh petugas partai, hasilnya presiden bekerja atas arahan dan kemauan kekuatan di belakangnya.

Bila kelompok penyokong Jokowi punya kerjasama strategis dengan Partai Komunis Cina, maka sudah pasti umat Islam akan menjadi musuh utama.

Kekhawatiran tersebut, suka atau tidak, telah memosisikan rezim Jokowi sebagai penguasa yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan bernegara.

Fakta ketidakberpihakkan rezim Jokowi kepada kepentingan negara dan rakyat, sulit dinafikan. Begitu banyak kegaduhan dan segala rupa ketidakadilan dipertontonkan.

Termasuk kian resahnya kehidupan umat beragama, di mana umat Islam sebagai mayoritas di negeri ini semakin difitnah dengan stigma intoleran, anti Pancasila dan sebagainya.

Lebih spesifik, terkait kasus yang menimpa ustad Abdul Somad kian memberi indikasi kuat bahwa rezim Jokowi lebih berpihak pada kelompok terkait dan mengabaikan hak serta kebebasan umat Islam.

Celakanya tindakan persekusi pada ustad Abdul Somad, seolah direstui oleh penguasa. Dugaan itu tercermin dari sikap sinis dan bungkamnnya Jokowi. Tegasnya, ulama dihinakan, penguasa tutup mata!

Bila Jokowi tidak berpihak pada satu kelompok yang berbau komunis, seyogianya berbesar hati meminta maaf kepada umat Islam, terlebih kepada ustad Abdul Somad dan para ulama yang telah menjadi korban kriminalisasi.

Sehingga kegusaran umat tidak berlanjut lantaran menduga Jokowi sebagai dalang di balik serangan keji terhadap para tokoh Islam yang mengambil posisi kritis terhadap penguasa.

Namun sepertinya sikap bijak itu mustahil dilakukan oleh presiden yang terlanjur bertindak sebagai petugas partai. Kalaupun terlihat dekat dengan umat Islam, hanyalah pura-pura demi target pencitraan semata.

Faizal Assegaf, Ketua Progres 98

***