Pembela Setya Novanto Siap Pimpin Pengurus Harian Partai Golkar

Jumat, 8 Desember 2017 | 04:36 WIB
0
605
Pembela Setya Novanto Siap Pimpin Pengurus Harian Partai Golkar

Maman Abdurahman, politisi muda Partai Golkar, Lahir di Pontianak, 10 September 1980. Maman kuliah di Universitas Trisakti. Kampusnya pahlawan reformasi. Siapakah dia? Namanya akhir-akhir ini cukup populer. Dia bahkan berani mewakili para politisi muda Partai golkar untuk tampil di televisi.

Maman Abdurrahman, di semua acara diskusi jelas membela Setya Novanto sang Ketua Umum Partai Golkar. Bagi Maman, membela Ketua Umum adalah tanggungjawab kader. Hal ini karena ada pemisahan cara pandang. Maman saat di Indonesian Lawyers Club (ILC) sempat mengatakan bahwa cara fikir masyarakat sekarang sedikit kacau.

“Sekarang mengkritik KPK dianggap membela koruptor,” kata Maman.

Itulah Maman Abdurrahman. Bisa berfikir jernih dikala sengkarut kusut terjadi. Dia termasuk anak muda kritis dalam keanggotaan Poros Muda Golkar Pro Visi Negara Kesejahteraan 2045 yang disingkat PMG Pro Visi Negara 2045.

Saat PMG Pro Visi Negara 2045, Maman sering menjadi pembicara utama. Dia bisa mendominasi acara dengan gagasan dan sanggahan. Tidak takut dengan tanggapan orang lain. Maman berani menyanggah bakal calon Ketua Umum Partai Golkar, meskipun ia tahu bahwa dirinya masih hijau. Tapi, hijau itu adalah tanda kehidupan.

Berani bersikap

Mungkin pengalaman yang mengajarkan Maman Abdurrahman untuk berani bersikap, bersuara dan bertindak. Semua didapatkan dari pelbagai pengalaman organisasi.

Maman pernah mulai bergerak sejak memimpin fakultas. Dia mengemban amanah sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Kebumian Energi, periode 2004 – 2005. Setelah itu, Maman memenangkan pemilihan umum mahasiswa. Jadilah Maman menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, periode 2005 – 2006.

Di luar kampus, pengalaman organisasi Maman cukup lengkap. Catatan Peps melihat bahwa Maman pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pedesaan dan Daerah Tertinggal Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), 2010 – 2015.

Maman juga Direktur Garuda Muda Institute, 2011 – 2013. Masih kurang? Dalam tahun 2010 sampai 2015, Maman bisa mengurusi berbagai organisasi. Misalnya :

 

 

  • Ketua Dewan Pimpinan Pusat bidang Industri Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK 1957), 2010 – 2015

 

 

  • Ketua Departmen Hubungan Luar Negeri Pengurus Nasional Karang Taruna, 2011 – 2016

 

 

  • Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia, 2011 – 2015

 

 

  • Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP KNPI 2012 – 2015

 

 

  • Ketua Bidang Ekonomi dan Koperasi PP Generasi Muda FKPPI 2013 – 2017

 

 

  • Pengurus Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP Partai Golkar 2010 – 2015

 

 

Saat ini, Maman mengemban amanah sebagai Koordinator Propinsi Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar wilayah Kalimantan Barat.

Bayangkan saja. Maman bisa memimpin tujuh organisasi berbeda dengan waktu bersamaan. Inilah salah satu kelihaian Maman dalam berorganisasi, sehingga membentuk cara pandang, fikir dan tingkah laku.

Menanam ibit

Di antara para pembela Setya Novanto. Hanya Mamanlah yang masih tergolong hijau matang. Kenapa begitu? Karena sebagai politisi muda, dia cukup berpengalaman menghadapi konflik organisasi.

Saat semua kader Golkar sibuk mengurusi Munaslub, Maman malah sibuk mengurusi strategi pemenangan pemilu di Kalimantan. Di sela-sela kesibukannya, Maman masih mengasuh beberapa kadernya di organisasi kemahasiswaan.

Untuk perkara ini, Maman selalu serius. Dia sempat dipanggil dengan sebutan ‘senior langit’. Istilah ini diberikan kepada para senior aktivis yang mampu mengatur permainan politik di demokrasi internal organisasi. Jika Maman sudah masuk lokasi kongres, beberapa aktivis akan mencari jalan mendapatkan restunya.

Inilah strategi menanam bibit. Maman membimbing para aktivis mahasiswa untuk terus aktif berorganisasi. Dia memupuknya secara perlahan-lahan. Sehingga, saat sudah matang atau sudah wisuda. Para aktivits ini akan menjadi 'pasukan berani mati'. Siap berjuang demi membela Maman Abdurrahman.

Munaslub Golkar

Siapapun yang menang. Maman adalah Maman. Dia akan tetap bersuara dalam setiap kesempatan. Kematangan berkonflik membuat lompatan jauh. Meskipun muda, Maman termasuk orang paling dipercaya oleh Idrus Marham.

Jika Nurdin Halid mengundurkan diri karena fokus pilkada di Sulawesi Selatan, maka calon penggantinya adalah Maman Abdurrahman. Pemuda yang berfikir jernih. Meskipun memiliki pandangan berbeda, Maman akan membawa pengurus harian Golkar lebih giat bekerja.

Kalau ada yang meragukan kesiapan Maman, mereka perlu perlu membaca ulang kedewasaan berpolitik mantan aktivis Trisakti ini. Suatu ketika, saat Ahmad Doli Kurnia meluncurkan buku, walaupun Maman berbeda paham dengan seniornya, dia tetap datang ke acara Doli. Bahkan, Maman memberi pandangan saat launching buku sebagai bentuk penghormatan atas karya intelektual.

Jadi, saat yang lain sibuk mencari pemimpin, Maman Abdurrahman terus memperbaiki diri untuk memantapkan diri menjadi pemimpin. Bukan tidak mungkin seandainya Airlangga Hartarto memimpin Partai Golkar, sebagai bentuk penghormatan kepada Idrus Marham dan pengakuan atas kapasitas anak muda, Airlangga bisa memilih Maman untuk menduduki kursi ketua harian DPP Partai Golkar.

***