Denny Siregar Disikut Karni Ilyas, Didamprat Susi Pudjiastuti

Jumat, 8 Desember 2017 | 22:33 WIB
0
708
Denny Siregar Disikut Karni Ilyas, Didamprat Susi Pudjiastuti

Dalam program talkshow televisi yang paling bergengsi di negara kita, Indonesia Lawyers Club (ILC), “212: Perlukah Reuni” yang ditayangkan secara live 5 Desember 2017, bahasa tubuh Denny Siregar sangat terlihat gugup, hal yang telah diakuinya sendiri. Melalui Twitter, Denny mengibaratkan kegugupannya seperti kegugupan seorang perjaka mencari "barang" pasangannya di malam pertama.

Opini yang disampaikannya tidak substantif dengan argumen yang terkesan sangat dipaksakan. Di antaranya menyangkut jumlah dan pendanaan Reuni 212. Sehingga lawan-lawannya di acara tersebut dapat mematahkannya dengan mudah.

Paska acara tersebut, sosok yang dikenal sebagai pegiat medsos pendukung berat Joko Widodo maupun Ahok ini pun dilanda banjir bully. Sosoknya yang terkesan garang seperti hiu ganas di medsos, ternyata seperti cebong yang menciut di ranah offline.

Denny juga mengungkapkan keluhannya terkait ILC paska acara tersebut dan menyertakan akun Twitter Karni Ilyas.

"Saya seperti kehilangan ILC diawal-awal kemunculannya yang greget. ILC menjadi seperti ajang curhat dan keluh kesah panjang daripada sebuah model diskusi yang menarik. @karniilyas "

Gayung sepertinya bersambut, iya sepertinya, karena Karni tidak membalasnya secara langsung. Namun melihat dari waktu dan konteksnya, terasa jelas twit beliau ditujukan kepada Denny.

"Kalau kamu tak pandai menari, jangan lantai kamu bilang terjungkat (jangan lantai kamu salahkan).

[irp posts="5380" name="Denny Siregar, TV One, Media Sosial dan Politik"]

Tidak berapa lama kemudian, Denny ngetwit prestasi Menteri Susi Pujiastuti. Tapi siapa sangka, Susi malah mendamprat Denny untuk tidak menyinggung namanya.

"Pak Denny dkk lainnya, sy mohon sekali untk tidak masuk/ membawa account saya ke dalam percakapan agama, like dislike & hal negatif lainnya"

(Barusan saya cek, twit Denny tersebut sudah tidak ada di twitternya).

Secara teknis gaya kepenulisan dan cara berpikir, Denny mempunyai khasnya sendiri. Sayang, keberbihakannya kepada Joko Widodo dan Ahok sangat kuat hingga terkesan sedang menjilat dan kebenciannya kepada "haters" Jokowi juga sangat kental, khususnya kepada simpatisan Aksi Bela Islam 212.

Bulan ini adalah bulan pelajaran yang sangat berharga bagi Denny Siregar. Itu, jika memang ia menganggapnya sebagai pembelajaran. Jika tidak, maka keterpurukannya akan semakin dalam.

***