Semula Nurdin Halid, calon gubernur Sulawesi Selatan untuk Pilkada Sulsel 2018 dari Partai Golkar, bisa bernapas lega karena saingan beratnya adalah Ichsan Yasin Limpo yang maju lewat jalur independen. Namun ketika nama Nurdin lainnya masuk gelanggang, yaitu Nurdin Abdullah, ia mendapat pesaing terberat.
Nurdin Abdullah adalah profesor yang kini menjabat Bupati Bantaeng. Oleh Nurdin Abdullah, Bantaeng ia jadikan "landmark" atau "icon" baru Sulawesi Selatan yang tidak sekadar Makassar. Ia mengubah wajah Kabupaten Bantaeng yang semula sering diolok-olok "tempat jin buang anak" karena letaknya yang jauh dari pusat kekuasaan di Kota Makassar, menjadi sebuah kabupaten yang terkemuka karena pertanian, perkebunan dan pariwisatanya yang tercipta.
Nurdin Abdullah maju ke gelanggang setelah berhasil menyatukan dan merapatbariskan empat partai pendukungnya, yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Nurdin Halid yang diusung Partai Golkar, partai yang sangat identik dengan Sulawesi Selatan itu sendiri, harus mencari cara lain untuk mengungguli popularitas dan elektabilitas Nurdin Abdullah.
Sebagaimana yang diberitakan Detik.com, Gerindra menjadi parpol paling buncit yang mendukung Nurdin Abdullah. Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan Andi Idris Manggabarani mengungkapkan, Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto akan segera menandatangani SK Rekomendasi kepada Nurdin Abdullah sebelum 20 Oktober nanti. "Betul sudah ada komunikasi politik Nurdin dengan Prabowo," katanya, Senin 9 Oktober 2017.
Nurdin Abdullah yang masih menjabat bupati Bantaeng ini bahkan sudah menunjuk bakal calon wakil gubernurnya, yaitu Sudirman Sulaiman, adik Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Sebelumnya pasangan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman telah mendapat dukungan dari PAN, PKS, dan PDI Perjuangan dengan total 20 kursi. Dengan bergabungnya Gerindra, pasangan ini akan memperoleh tambahan 11 kursi sehingga total menjadi 31 kursi sebelum pendaftaran pasangan calon di KPUD Sulsel pada Januari 2018 mendatang.
Nurdin Halid didukung Partai Golkar dan Partai Nasdem. Dengan 18 kursi di tangan, Golkar sebenarnya bisa mengusung cagub Sulsel sendiri, namun Nurdin Halid terus menambah dukungan dengan mengajak Partai Nasdem yang memiliki 7 kursi sehingga total menjadi 25 kursi. Seluruh kursi yang tersedia di DPRD Sulawesi Selatan adalah 85.
[caption id="attachment_3260" align="alignleft" width="400"] Nurdin Halid dan Nurdin Abdullah (Foto: Inspiratifnews.com)[/caption]
Ichsan Yasin Limpo yang merupakan adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo adalah mantan Bupati Gowa selama dua periode, 2005-2015. Ichsan saat ini tengah berupaya mencari tiket dari jalur independen dengan mengumpulkan sejumlah KTP yang ditentukan agar bisa maju menantang dua Nurdin di Pilkada Sulsel 2018.
Karena Ichsan juga kader Partai Golkar dan partai berlambang beringin rimbun ini sudah mencalonkan Nurdin Halid, maka jalur independenlah yang ia tempuh. Ichsan menggandeng Andi Mudzakkar sebagai bakal calon wakil gubernur.
Mengajak partai lain yang sudah terbelah mendukung dua Nurdin sangat sulit, meski bisa saja dilakukan dengan jumlah kursi yang tersisa, yaitu Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan total kursi 27. Namun demikian, baru PPP yang masih setiap, sedang Partai Demokrat baru akan mengusung calonnya Selasa 10 Oktober 2017 hari ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews