Iramawati Oemar Dipolisikan, Bahkan Rumput Pun Takut Bergoyang

Kamis, 24 Agustus 2017 | 00:01 WIB
0
674
Iramawati Oemar Dipolisikan, Bahkan Rumput Pun Takut Bergoyang

Sejumlah media online mengutip ancaman Kordinator Pemuda Jokowi yang dialamatkan kepada Iramawati Oemar, ibu rumah tangga yang produKtif menulis kritikannya pada pemerintah.

“Kami sudah pelajari beberapa tulisan Iramawati Oemar banyak sekali hoax dan unsur kebencian kepada pemerintah saat ini,” kata Koordinator Pemuda Jokowi, Hendra Suseno Wijaya dalam pernyataan kepada Suaranasional, Selasa 22 Agustus 2017.

-Tidak dijelaskan tulisan yang mana, seperti apa hoax-nya, kenapa berkesimpulan memenuhi unsur kebencian? Mungkin saja sudah ditulis lengkap dalam berkas pengaduannya ke polisi. Entahlah.

Iramawati Oemar belakangan memang gencar mengkritisi lewat akun Facebook pribadinya beberapa kebijakan pemerintah Jokowi . Tapi kalau melihat jejak kepenulisannya, ibu rumah tangga ini bukan hater Jokowi. Juga bukan lover.

Kalau dia hater tentu dia tidak terpilih menjadi Kompasianer terbaik 2013. Blog keroyokan Kompasiana 'kan dikenal akrab dengan Jokowi. Setelah menerima penghargaan itu entah kenapa bukannya tambah giat menulis di Kompasiana, dia malah mengundurkan diri. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan pada Kang Pepih Nugraha.

Bulan Desember 2015 Presiden Jokowi mengundang makan siang 100 Kompasianer ke Istana. Walaupun sudah pensiuan menulis di Kompasiana, Iramawati Oemar masuk salah daftar yang diundang. Tapi dia menolak hadir. Dalam akun Facebook-nya dia menulis alasannya, “ Tidak ada makan siang gratis. Makan siang gratisan hanya ada dalam perangkap tikus."

Sejak dia memutuskan menulis kritikan kebijakan pemerintah di akun Facebook pribadinya, entah beberapa kali tulisannya menjadi viral dan tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Sasaran tembaknya beragam. Mulai dari kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani sampai yang terakhir soal diundangnya SNSD yang disebutnya sebagai pemborosan.

Menurut Hendra, kordinator Pemuda Jokowi, pelaporan Iramawati Oemar ke polisi untuk memberikan pelajaran bagi orang-orang yang menebarkan kebencian dan hoax.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi mengadukan presenter cantik TV One, Windy Wellingtonia ke KPI. Penyebabnya, Windy mengamini Pak Tifatul Sembiring yang mendoakan agar Presiden Jokowi gemuk. Windy menambahkan doa agar bukan rekeningnya yang gendut.

Mungkin saja ke depan akan ada lagi daftar yang akan diadukan oleh barisan pendukung Jokowi. Simpul pendukung ini sebenarnya dibentuk saat ramainya Pilpres 2014. Setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI, bukankah Presiden menjadi milik rakyat? Milik semua golongan ? Bukan cuma milik para simpul pendukung Jokowi?

Jika cinta sudah melekat, sianida terasa coklat. Kecintaan pada Jokowi bisa bikin baper. Dikit-dikit lapor. Tapi kecintaan pada Presiden bisa lebih rasional. Bukan hanya memuji tapi juga mengkritisi.

Tapi sudahlah, laporan sudah dilayangkan. Irmawati Oemar, Windy Wellingtonia tinggal menunggu nasib. Jika nasib baik bisa bebas sebelum sampai ke tangan jaksa seperti yang terjadi pada lover Jokowi, Ade Armando. Media yang lover tingkat dewa, Seword juga sudah ada yang mengadukan ke polisi, sampai saat ini tidak jelas lanjutannya.

Kalau sudah suasana tegang begini, yang bukan lover jadi bingung mau mengadu kepada siapa jika para lovers dianggap menyebarkan kebencian pada agama tertentu atau golongan tertentu. Mau mengadu pada rumput yang bergoyang?

Bahkan rumput pun takut bergoyang!

***